Tiga Alasan kenapa Seorang Muslim itu harus Kaya Raya

Assalamualaikum sobat muslim, memang umat Islam itu tidak boleh kaya? ada 3 alasan kenapa seorang Muslim itu harus kaya, berikut saya merangkumnya ke dalam beberapa poin:

1. Perintah Allah SWT.
Dalam Al Quran diperintahkan bahwa seorang muslim tidak boleh meninggalkan keturunannya dalam keadaan yang lemah, perintah ini terkandung dalam Quran Surat An Nisa : 9

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Kesimpulan ayat
Dalam ayat di atas Allah SWT menugaskan kita untuk mempersiapkan anak cucu keturunan kita dalam keadaan lemah. Kita diwajibkan takut kepada Allah. Dan kita harus mempersiapkan keturunan di kemudian hari anak-anak yang lemah dalam keadaan yatim yang belum mampu mandiri di belakang mereka yang mereka takut terhadap kesejahteraan-Nya lantaran mereka tidak terurus, lemah, dan hidup dalam kekurangan harta. Oleh karena itu, harusnya para orang tua atau wali taat dan bertakwa kepada Allah dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan haruslah mereka berkata-kata dengan tutur kata yang baik, penuh perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim dalam asuhannya.

Ayat di atas merupakan tamparan yang sangat keras bagi kita semua sebagai umat Islam bahwa kita tidak boleh sekonyong-konyong meninggalkan dunia atau keuangan, jika kita kekurangan dalam bentuk finansial tentunya kita akan menjadi beban orang-orang di sekitar kita, hal ini dapat berakibat buruk bagi kita dan orang di sekitar kita.

2. Untuk memperjuangkan Agama
Dijelaskan dalam surat Muhammad ayat 7 bahwasanya barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah SWT akan menolongnya. Ayatnya berbunyi sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Dengan memiliki potensi keuangan yang baik, tentunya kita bisa menolong agama Allah dengan finansial yang kita miliki. Contohnya bisa membangun sekolah gratis, rumah sakit gratis, atau bentuk lainnya. Dalam praktiknya sebenarnya kita sebagai seorang muslim bisa menolong atau memperjuangkan Agama tidak hanya dalam bentuk finansial saja, bisa dengan tenaga atau keahlian kita. Contohnya seperti Pendakwah, para pendakwah atau biasa kita sebut dengan Dai bisa menolong dan memperjuangkan Agama dengan membagikan ilmunya dengan modal publik speaking yang baik dan menghibur, dengan itu para Dai akan dijamin dan dimudahkan hidupnya oleh Allah SWT. Hidupnya dan kebutuhan keuangannya akan dijamin oleh Allah SWT. Contohnya misalkan seperti Ustaz Abdu Somad atau sering kita sapa dengan sebutan UAS. Di mana pun dan ke mana pun beliau pergi, perjalanannya, makanannya, pakaiannya, penginapannya semuanya akan dijamin oleh jamaah yang berkhidmah kepada Beliau. Hal ini merupakan wujud dan bukti nyata ayat di atas barang siapa yang memberikan segenap jiwa dan raganya untuk menolong dan memperjuangkan Agama maka Allah pun akan menolong dan mencukupi kehidupannya. ada ayat lain yang berbunyi : wa man yattaqillaha yajal lahu makhraja wa yarzuqhu minhaistu la yahtasib. yang artinya : Barang siapa yang bertakwa kepada Allah SWT. maka Allah akan memberikan jalan keluar pada setiap masalahnya, dan memberinya Rizqi dari jalan yang tidak disangka-sangka.


3. Sesuai dengan sabda Nabi
Manusia yang paling baik itu adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya: Khairunnas anfauhum linnas.
Kualitas sejati seorang manusia sering kali diukur oleh seberapa banyak mereka mampu memberikan manfaat kepada sesama. Ungkapan yang menyatakan, "Manusia yang paling baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya," merangkum inti dari makna kemanusiaan yang sejati. Di dalam perjalanan hidup kita, kita harus selalu mengingat pentingnya memberikan manfaat bagi orang lain dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Artikel ini akan membahas mengapa menjadi bermanfaat bagi manusia lain adalah inti dari kebaikan sejati.


    Empati adalah Kunci

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Manusia yang baik memiliki kepekaan terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Mereka dapat berempati terhadap kesulitan dan kebahagiaan sesama manusia, yang memungkinkan mereka memberikan dukungan dan bantuan yang tepat pada saat yang tepat.


    Meningkatkan Kualitas Hidup Bersama

Manusia adalah makhluk sosial, dan kita semua hidup dalam masyarakat yang terhubung erat satu sama lain. Ketika seseorang memberikan manfaat kepada orang lain, itu tidak hanya membantu individu tersebut tetapi juga meningkatkan kualitas hidup bersama. Tindakan kebaikan satu orang dapat memicu efek domino yang menghasilkan kebaikan lebih lanjut di masyarakat.

    Menumbuhkan Hubungan yang Kuat

Mengutamakan kemanfaatan bagi orang lain membantu membangun hubungan yang kuat. Ketika seseorang secara konsisten memberikan manfaat dan berkontribusi dalam hidup orang lain, mereka membangun kepercayaan, penghargaan, dan rasa hormat. Ini menciptakan ikatan emosional yang mendalam dan hubungan yang erat antara individu tersebut dan masyarakatnya.

    Membentuk Kebaikan dalam Diri Sendiri

Tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membawa manfaat bagi diri sendiri. Tindakan kebaikan dan kemanfaatan bagi sesama manusia dapat meningkatkan rasa kepuasan dan kebahagiaan pribadi. Kita merasa lebih bermakna dan puas dengan hidup kita ketika kita tahu bahwa kita telah berkontribusi positif dalam hidup orang lain.

    Inspirasi bagi Orang Lain

Manusia yang bermanfaat bagi orang lain sering kali menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Tindakan mereka yang baik dan sikap yang positif dapat memotivasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama. Ini menciptakan efek positif yang lebih luas dalam masyarakat, di mana semakin banyak orang terinspirasi untuk berbuat baik.

    Menjadikan Dunia Lebih Baik

Akhirnya, menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain adalah salah satu cara kita dapat berkontribusi untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan konflik, ketidakselarasan, dan ketidakadilan, tindakan kebaikan kita adalah cahaya yang dapat menerangi kegelapan. Ini adalah langkah awal menuju perubahan positif yang lebih besar dalam masyarakat dan dunia.

Dalam kesimpulannya, menjadi manusia yang paling baik adalah tentang menjadi seseorang yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Kemanusiaan sejati tidak hanya tentang kesuksesan pribadi atau kebahagiaan diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat berkontribusi untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang. Melalui empati, kebaikan, dan kerja sama, kita dapat mencapai tujuan ini dan meningkatkan kualitas hidup bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cuan melalui Saham Syariah

Jangan Pisahkan Uang dan Agama

Cara Mengembangkan Kekayaan dengan Berkah